Tampilkan postingan dengan label Garis enOL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Garis enOL. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Februari 2014

KONSEP PHT & NASA SEBAGAI PROSES PEMBERDAYAAN PETANI

KONSEP PHT & NASA SEBAGAI PROSES PEMBERDAYAAN PETANI

Kita pasti setuju bahwa ” PETANI ”, merupakan Tiang Agung Negara Indonesia atau penyangga yang besar bagi bangsa Indonesia. Karena Petani merupakan bagian terbesar produsen pangan dan produk-produk pertanian lainnya, yang seharusnya memegang peran dan pelaksana utama pembangunan pertanian di negara Indonesia yang agraris. TETAPI apa yang terjadi sampai detik ini, Petani dan masyarakat pedesaan dalam posisi yang marginal dan memprihatinkan. Petani belum ditempatkan sebagai subyek atau penentu keputusan kegiatan pembangunan pertanian namun tetap sebagai obyek pembangunan pertanian yang secara nasional dirancang dan dilaksanakan oleh Pemerintah, bersama dengan segala jajaran dan petugasnya, serta didukung oleh mitra kerja Pemerintah termasuk dunia usaha dan dunia pendidikan dan penelitian. Banyak jenis program dan proyek pemberdayaan petani telah dilaksanakan oleh Pemerintah, melalui Departemen Pertanian dan departemen lainnya, namun program-program tersebut masih terpusat pada ketergantungan petani pada Pemerintah. Pola pemberdayaan masih satu arah dengan inisiatif dan pelaksana program adalah Pemerintah dengan para petugas lapangannya. Program pemberdayaan petani kurang bersifat partisipatoris sehingga kurang efektif dalam membebaskan petani dari berbagai bentuk cekaman dan tekanan yang menekan kehidupan mereka.

Penerapan secara luas dan seragam program ketahanan pangan nasional yang bertumpu pada teknologi pertanian konvensional membuat petani dan kelompok tani semakin tidak berdaya, tidak mandiri dan tidak percaya diri. Mereka sangat tergantung pada uluran tangan pihak-pihak lain terutama pemerintah, pengusaha dan peneliti. Dengan ketergantungan tersebut berbagai potensi, aktivitas, kreatifitas dan kearifan petani menjadi tersumbat dan tidak dapat dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa. Berbagai kendala yang dihadapi petani yang meliputi kendala internal seperti keterbatasan bibit, air, pupuk, pestisida, modal, pengetahuan dan teknologi serta kendala eksternal seperti akses pasar, penetapan harga, perubahan iklim dan lain-lainnya telah digunakan oleh Pemerintah sebagai alasan melakukan intervensi dalam proses pengambilan keputusan petani dalam mengelola lahannya sendiri yang terbatas. Ketergantungan petani pada Pemerintah, pengusaha sarana produksi serta rekomendasi peneliti membuat petani semakin tidak mampu dan tidak berani mengambil keputusan yang terbaik dalam mengelola produksi pertanian yang sesuai dengan keberadaan dan potensi mereka sendiri yang sangat khas lokal. Petani sampai saat ini masih dianggap sebagai obyek berbagai program dan proyek pembangunan pertanian. Bagi pengusaha petani dianggap sebagai pasar potensial banyak jenis produk-produk industri pertanian seperti benih, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian. Bagi sebagian peneliti, petani dianggap sebagai obyek kegiatan penelitian serta sebagai pengguna akhir hasil kegiatan atau proyek penelitian yang dilaksanakan atas biaya dari lembaga pemerintah atau swasta sesuai dengan "pesan-pesan" tertentu.

Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu melaksanakan program pelatihan petani PHT melalui kegiatan SLPHT (Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu) dengan menerapkan pendekatan partisipatoris dan prinsip petani belajar dari pengalaman telah menghasilkan harapan bahwa petani dapat mandiri, percaya diri dan lebih bermartabat sebagai manusia bebas dalam menentukan nasib dan masa depan mereka. Program pelatihan SLPHT dapat menghasilkan para alumni yang mampu melakukan kegiatan perencanaan dan percobaan untuk memperoleh teknologi budidaya tanaman yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan petani yang spesifik. Setelah petani menyelesaikan satu periode SLPHT (disebut "alumni" SLPHT) banyak pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan coba-coba yang mereka peroleh di SLPHT kemudian diterapkan dan dilanjutkan di lahan sawahnya masing-masing. Dalam menerapkan berbagai prinsip dan teknologi PHT para petani alumni SLPHT selalu melaksanakannya secara terpadu, holistik dan berkelompok dalam kelompok taninya masing-masing. Hasil positif yang dirasakan petani setelah melalui pengalaman bertahun-tahun, para alumni SLPHT merasa semakin mampu menyelesaikan berbagai permasalahannya selama ini secara mandiri.

Sejak penyelenggaraan SLPHT, banyak konsep dan teknologi yang ditemukan sendiri oleh petani alumni SLPHT di banyak propinsi dan pada banyak komoditi pertanian (pangan, hortikultura, perkebunan). Beberapa teknologi kreasi petani dapat menghasilkan keluaran yang secara ekologi dan ekonomi lebih baik daripada teknologi hasil para peneliti dan lembaga-lembaga penelitian, termasuk peneliti Universitas. Hasil-hasil dan perolehan tersebut membuat petani lebih percaya diri dan ingin disejajarkan dengan kelompok peneliti profesional yang bekerja di lembaga-lembaga penelitian pertanian dan universitas. TETAPI sayangnya, Petani yang sudah lulus SL-PHT biasanya malas menerapkan ilmu yang telah didapat dari Pelatihan SL-PHT, misal membuat ekstrak racun dari tanaman untuk hama, membuat pestisida organik, memperbanyak jamur yang berguna seperti Gliocladium, Trichoderma, Beauveria bassiana, Virus Spodpter sp. , dll. Karena memang sifat petani kita yang kebanyakan penginnya yang siap saji (instan), langsung bisa digunakan, praktis, ekonomis dan tidak merepotkan.

Untuk itu Natural Nusantara ( NASA ) mencoba menjembati Konsep PHT dengan SL-PHTnya yang luar biasa dengan menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan atas dasar penalaran dan prinsip-prinsip PHT adalah : budidaya tanaman sehat, lestarikan dan manfaatkan musuh alami, pengamatan ekosistem berkala, dan petani sebagai ahli PHT. Teknologi NASA yang praktis dan siap pakai seperti PESTONA, PENTANA, Natural GLIO, Natural BVR, VITURA, VIREXI dan Metilat LEM. NASA juga ingin membantu program pemerintah dengan memberikan pendidikan kepada petani NASA lewat trainingptraining khusus SL-PHT supaya pola pikir, mental, motivasi , ilmu pengetahuan dan teknologi bisa lebih diberdayakan. Dengan teknologi NASA kita bisa memanfaat hasil penelitian yang telah diteliti di akademis untuk digunakan langsung secara praktis dan siap pakai serta ekonomis bagi para petani. Alhamdulillah kurang lebih 7 tahun berkarya NASA telah mampu membuktikan dan merealisasikan kepada petani-petani NASA minimal 5 aspek dasar :
1. Aspek Pendidikan. Kami bisa menjalankan layanan konsultasi, dan kurikulum pendidikan dan pelatihan utk up grade skill, mental, motivasi, pola pikir.

2. Aspek Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Siapapun, di manapun, latar belakang apapun bisa mengakses peluang dan kesempatam bisnis yang bisa upgrade modal dan pendapatan. Dan petani tidak selalu jadi objek, tetapi bisa jadi subjek bisnis.

3. Aspek Lapangan Kerja. Sekecil apapun kontribusi kami tetapi kami telah berbuat membantu mengurangi pengangguran yg menjadi masalah di negeri ini. NASA mampu menyerap paling tidak 5% bahkan lebih dari total pengangguran

4. Aspek Keadilan. Prestasi menjadi syarat mutlak utk sukses di NASA, bukan karena kapital maupun power/kekuasaan sebagai penentu kesuksesan.

5. Aspek Nasionalisme. Kami membuktikan produk dalam negeri tidak selalu kalah dengan produk luar negeri, Kami membangun sistem yang bisa membentengi / mencegah keluarnya devisa negara akibat menggunakan produk luar negeri.

Mudah-mudahan penerapan konsep PHT dan NASA bisa sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan pemberdayaan petani Indonesia, sehingga bisa mewujudkan Indonesia makmur raya yang berkeadilan. Sukses untuk petani-petani NASA

Rabu, 04 September 2013

Apa Itu Melaleuca bracteata bahan pembuat LEM METILAT


Melaleuca bracteata: 



Melaleuca bracteata: adalah anggota dari keluarga Myrtaceae dan didistribusikan secara luas dengan populasi di Queensland , New South Wales , Australia Selatan , Australia Barat dan Northern Territory . Satu nama umum adalah Teh Hitam Pohon dan mungkin mengacu pada abu-abu gelap, kulit pecah-pecah.
Melaleuca bracteata adalah spesies variabel. Beberapa populasi yang semak sekitar dua meter, sementara yang lainnya berkembang menjadi pohon sekitar 15 meter bulat.
Daun hijau gelap, oval dan tersebar di sepanjang cabang. Setiap daun memiliki titik yang tajam. Bunganya berwarna putih, dibawa dalam kelompok pada atau dekat ujung cabang. Pembungaan terjadi antara Agustus dan November.
Melaleuca bracteata biasanya tumbuh di sepanjang aliran air dan mungkin mendominasi stream-sisi vegetasi.
Spesies ini biasanya terlalu besar untuk kebun pinggiran kota tapi akan menjadi tambahan yang berguna untuk lansekap sifat pedesaan dan taman umum. Rupanya ada bentuk semak dari Kimberley daerah di Australia Barat . Formulir ini tetap bertubuh kecil dalam budidaya.
Sejumlah kultivar tersedia secara komersial. "Revolusi Emas" dan "Revolusi Hijau" keduanya semak lebat.
Satu otoritas telah menulis bahwa Melaleuca bracteata memiliki bunga yang tidak "sangat mencolok". Kami tidak setuju dengan kritik ini. Pada perjalanan ke arah barat laut New South Wales kami terkesan dengan populasi tinggi Teh Hitam Pohon tertutup bunga tumbuh di samping aliran air a. Kami tidak begitu terkesan bahwa kami berhenti, mengambil foto dan stek. Populasi ini, Melaleuca bracteata, adalah eye-catching saat berbunga (lihat gambar)



.


Menyebarkan dari benih dan stek.

Sabtu, 31 Agustus 2013

INFO BISNIS

Peluang emas bagi  Anda yang tertarik untuk menekuni bisnis di bidang distribusi produk pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan. Anda bisa mengajukan diri sebagai distributor/agen atau penyedia produk di daerah di wilayah Anda berada. Anda bisa menjadi pengusaha di bidang ini mengingat kebutuhan suatu daerah terhadap produk ini sangatlah besar.
Dengan modal 3 juta rupiah Anda sudah bisa membuka toko pertanian produk Nasa di daerah tempat tinggal Anda,Tehnologi organik  nasa sudah terbukti dan teruji sudah banyak Petani, Peternak, Petambak  yang mendapatkan hasil panen melimpah,Toko Pertanian Nasa berpeluang besar berkembang dan memperoleh keuntungan.
Keuntungan Toko Pertanian Nasa antara lain:
1. Keuntungan laba Eceran
2. Bebas Biaya Kirim pada waktu pembelanjaan
3. Keuntungan royalti. Artinya, selain keuntungan secara langsung (Laba Eceran), Anda masih akan mendapatkan komisi dari PT NASA yang dihitung berdasarkan prestasi omzet yang Anda ciptakan di lapangan. Besarnya komisi adalah rata-rata kurang lebih 2% – 5% dari omzet yang berhasil Anda ciptakan.
4. Reward. Maksudnya, selain beberapa keuntungan tersebut di atas, Anda masih berhak untuk mendapatkan keuntungan lain berupa reward dari PT NASA yang diselenggarakan secara reguler sebagai penghargaan atas prestasi Anda. Anda akan bersaing dengan para distributor NASA lainnya di seluruh Indonesia untuk mendapatkan reward tersebut, seperti perjalanan tamasya ke luar negeri, Laptop,Mobil,perjalanan ibadah haji/umrah, dan lain sebagainya.
Syarat untuk mendirikan Toko Pertanian Nasa sangat mudah yaitu :
1. Mengisi Data Identitas Diri.
2. Melakukan Registrasi dengan membayar biaya pendaftaran Rp.130.000,- dan
Anda akan mendapatkan KIT Pendaftaran serta beberapa bonus produk dari PT.Natural Nusantara.
3. Anda juga bisa mengikuti program SuperPromo dengan Membayar Rp 400.000
4 Belanja produk nasa 3juta
Pendaftaran Distributor Nasa bisa menghubungi 081 392 e002 401
halaman tentang : toko natural nusantara, toko pertanian, tips membuka toko pertanian, peluang usaha toko pertanian, keuntungan toko pertanian, cara mendirikan toko pertanian, cara membuka usaha toko pertanian, buka toko pertanian, Kiat buka usaha toko pertanian, agen toko pertaniane