Kamis, 03 Juli 2014

SERANGAN PENYAKIT TUMOR ALBASIA

Musim kemarau tiba, serangan hama Ulat Kantong pada tanaman sengon merajalela

Serangan penyakit tumor (karat puru) yang menyerang batang sengon, belum selesai dikeluhkan petani, akhir-akhir ini tanaman sengon terancam mati, petani cukup kewalahan mengendalikan penyakit tersebut karena serangan penyakit ini terbilang cepat. Namun bila dibandingkan serangan karat puru yang baru diketahui   3-4 bulan, serangan hama Ulat Kantong ini terjadi sangat cepat, hanya sekitar 38 hari.
Serangan hama Ulat Kantong akan berhenti bila ulat ini sudah berkembang menjadi pupa dan kupu-kupu. Pada fase itu, dipastikan penanganan sudah terlambat, karena semua daun sudah kering dan meranggas.
Untuk serangan penyakit karat puru akan berhenti pada musim kemarau, sebabnya kelembaban yang rendah menghambat pertumbuhan penyakit yang disebabkan jamur patogen uro micladium tiperiano. Sebaliknya hama Ulat Kantong berdampak sangat serius dan menyebabkan kematian sengon pada musim kemarau.
Ulat Kantong termasuk polypag, yakni pemakan segala. Tidak hanya sengon saja yang dimakan namun juga jenis kayu lainnya. Kebetulan yang saat ini diserang tanaman sengon yang ditanam dengan cara monokultur.
Ulat Kantong menyerang sengon segala umur. Beda halnya dengan karat puru, sengon yang diserang berusia kurang dari 4 tahun. Siklus hidup Ulat Kantong relatif cepat.
Siklus hidup telur 1-3 minggu, larva 2 minggu, pupa 2 minggu dan ngengat atau imago 4 minggu. Setelah 2-3 minggu, telur menetas secara bersamaan, beribu-ribu ulat kecil bergelantungan mencari tempat dan makanan. Pada saat bersamaan, induk dari Ulat Kantong melepaskan diri dan jatuh ke tanah.
Hama Ulat Kantong dapat dikendalikan dengan 2 cara, yakni dengan cara kimia dan menggunakan musuh alami.
Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan insektisida sistemik dengan cara diinfus dan disuntikkan pada batang tanaman.
Sedangkan dengan menggunakan musuh alami dapat menggunakan burung pemakan ulat.
Saat ini ekosistem hutan mulai tidak seimbang, sehingga memicu perkembangan predator sengon. Sebaliknya musuh alami dari parasit predator pertumbuhannya cenderung menurun drastis. Karena itu masyarakat dihimbau untuk melakukan pengendalian hama ini secara serentak, jangan sampai di satu lokasi hama dikendalikan, namun hama ini akan menyerang di lain lokasi, karena pengendaliannya tidak serentak.
Sedangkan untuk mengatasi hama Ulat Kantong para petani/kelompok tani harus melakukan kondomisasi (memasukkan racun ke akar tanaman) dan injeksi (menyuntikkan racun ke tanaman). Penerapan ini juga harus diimbangi dengan pemupukan berimbang agar tanaman kebal penyakit. Bila pohon daunnya sudah merah kecoklatan, maka hama tersebut sudah sulit diatasi.
Tanda-Tanda Serangan Hama Ulat Kantong/Gejalanya
1.    Lapisan daun bagian bawah terlebih dahulu diserang.
2.    Daun lama-kelamaan nampak terawang.
3.    Klorofil daun habis, daun berubah warna menjadi merah kecoklatan.
4.    Pada musim kemarau daun kering dan tanaman mati.
Pengendalian
1.    Pengamatan diri secara rutin/periodik ada serangan dapat segera diketahui.
2.    Pemotongan daun terserang pada saat stadia pupa kemudian dibakar.
3.    Pemanfaatan musuh alami yang di lapangan (Apantetes dan Tachinidae / sejenis lalat hitam).
4.    Injeksi batang atau infus akar dengan insektisida sistemik.

1 komentar:

  1. Insektisida yang terbukti efektis untuk membasmi ulat kantong ini yang berbahan aktif apa?

    BalasHapus