Tampilkan postingan dengan label Agensia Hayati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agensia Hayati. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Agustus 2012

Beuveria Bassiana

Beuveria Bassiana atau biasa disebut Natural BVR merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara. Natural BVR efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, mendukung program pertanian berkelanjutan.

Banyak para petani mengeluhkan tentang  hama  dan penyakit yang menyerang tanaman mereka,sehingga  petani cenderung memakai pestisida kimia yang efek nya membuat rasa kebal hama tsb.Oleh sebab itu PT NASA menghadirkan produk Pupuk Organik Nasa berupa  pestisida alami  yaitu 

Natural BVR yang merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman yang berbahan aktif Beauveria bassiana yang merupakan suatu cendawan yang sangat berperan aktif,efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, mendukung program pertanian berkelanjutan.Organik nasa ( Natural BVR) masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. 
BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. 
Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi Natural BVR.

MENGAPA MENGGUNAKAN BVR
1. Efektif dan efisien terhadap hama sasaran
2. Tidak mematikan musuh alami
3. Selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah
4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan
5. Mendukung program pertanian berkelanjutan
Efektif untuk tanaman:
Padi,Cabai, Tomat, Kacang panjang, Buncis, Semangka, Kentang, Bawang Merah & Daun, Kubis, Apel, Mangga, Coklat.

HAMA yang bisa dikendalikan antara lain:
  1. Wereng (Nilaparvata sp.; Nephotettix sp.; Sogatella sp.),
  2. Penggerek batang padi ( Thryporhiza sp.;Chilo supressalis), 
  3. Walang sangit (Leptocorixa accuta) (sasaran utama)
  4. Thrips sp.;
  5. Aphis sp.; 
  6. Tungau, 
  7. Myzus sp.
  8. Kutu daun Thrips sp.
  9. Kutu dompolan.
  10. Penggerek Buah Coklat (PBK)

MEKANISME KERJA BVR
Natural BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam.Natural BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit.
Natural BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. 
Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi Natural BVR.

Contoh hama yang terkena Beuveria Bassiana

Natural Glio (Gliocladium)

Pupuk Organik Nasa yang berupa Natural GLIO adalah pengendali penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp dan Trichoderma sp
Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Gliocladium, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah. 

MENGAPA MENGGUNAKAN NATURAL GLIO :

  1. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman. 
  2. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO. 
  3. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit. 
  4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan. 
  5. Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
MEKANISME KERJA GLIO
Pupuk organik Nasa yang berupa Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

SASARAN
Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon,Kelapa sawit,Kakao,Karet dll.

PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
  • Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.) 
  • Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)

Fungsi/sasaran lainnya :
  • Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.) 
  • Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
    GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
    GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah

PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 – 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
3. Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Catatan : waktu pemberian GLIO sore hari

Peringatan :
  • jangan dicampur dengan pestisida kimia 
  • Simpan di tempat yang sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara langsung.
Pengaruh Jamur Antagonis (Gliocladium sp) Dalam Mengendalikan Jamur Patogen Tular Benih Pada Tanaman Padi (Oryza sativa) 
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah jamur antagonis (Gliocladium sp.) dapat mengendalikan jamur patogen tular benih pada tanaman padi (Oryza sativa). 
Perlakuan yang diqunakan dalam penelitian ini adalah : Varietas Cisokan dan PB 42 diperlakukan dengan jamur Gliocladium sp. dan tanpa perlakuan. 

Parameter pengamatan yang dilakukan adalah: 
A). Di laboratorium yaitu; 
  1. Jenis-jenis jamur patogen tular benih. 
  2. Persentase daya kecambah, 
  3. Persentase benih terserang. 
B). Di Rumah Kaca yaitu: Persentase bibit terserang jamur. 

Hasil penelitian ditemukan 7 spesies jamur patogen tular benih yaitu: 
  1. Drechslera oryzae,
  2. Pyricularia oryzae, 
  3. Alternaria padwickii, 
  4. Fusarium moniliformae, 
  5. Fusarium raminiarum, 
  6. Cercospora oryzae, dan 
  7. Curvularia eragrostidis. 
Perlakuan Gliocladium sp. dapat menurunkan persentase benih terserang jamur patogen tular benih pada kedua varietas. Penurunan persentase serangan jamur pada varietas PB 42 adalah: 1.25 - 15.50 %. dan pada Varietas Cisokan adalah 2.25 - 7.75 %. Jamur Gliocladium sp. juga dapat meningkatkan persentase daya kecambah normal untuk kedua varietas yaitu 23 % untuk varietas PB 42 dan 29,65 % untuk varietas Cisokan.

Untuk melihat hasil selengkapnya tentang penelitian GLIOCLADIUM Sp, silahkan download di SINI.