Karet merupakan komoditas unggulan Negara Indonesia. Luas perkebunan karet rakyat yang luas. Komoditas ini merupakan sumber mata pencaharian pokok dan lapangan pekerjaan bagi sebagian masyarakat.
Produktivitas karet rakyat di Indonesia masih rendah, Rendahnya produktivitas karet rakyat diantaranya disebabkan oleh tehnik penyadapan yang kurang benar.
Penyadapan adalah suatu tindakan membuka pembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar. Kesalahan dalam melakukan penyadapan akan mengakibatkat kerugian yang besar juga akan mengakibat timbulnya penyakit kering alur sadap dan keruguan lainnya.
Teknik Penyadapan Karet
1. Menentukan Matang Sadap
a. Matang Sadap Pohon
Penyadapan dapat dilakukan sekitar umur 4.5- 6 tahun atau lilit batang sudah mencapai 45 cm diukur 100 cm di atas pertauatan okulasi (DPO).
b. Matang Sadap Kebun
Apabila jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan 1 ha kebun karet berisi 555 batang (jarak tanam 6 x 3 m), maka matang sadap kebun bila pohon matang sadap sudah mencapai 333 batang.
2. Persiapan Buka Sadap
Alat – Alat yang diperlukan untuk melakukan persiapan buka sadap adalah sebagai berikut :
Meteran kain dan meteran kayu
Mal Sadap
Kayu panjang 130 cm dengan plat seng lebar 6 cm, panjang 50 – 60 cm dipakukan pada ujung kayu dengan sudut 120
Pisau Mal besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu mengambar bidang sadap.
Talang Sadap yaitu seng lebar 2.5 cm; panjang 8 cm berguna untuk mengalirkan lateks ke mangkuk sadap
tali cincin untuk mencantolkan cincin mangkuk kebatang karet.
Cincin mangkuk,terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakan mangkuk sadap
Mangkuk sadap untuk menampung lateks
Pisau sadap bisa pisau sadap tarik dan atau pisau sadap dorong
3. Penggambaran bidang sadap
Penggambaran bidang sadap dilakukan pada pohon yang sudah matang sadap yang ditetapkan berdasarkan;
Tinggi bukan sadap,
Arah dan sudut kemiringgan irisan sadap,
Panjang irisan sadap, dan
Letak bidang sadap.
Penggambaran bidang sadap tanaman okulasi tidak sama dengan tanaman yang berasal dari biji. Penggambaran bidang sadap pada tanaman okulasi setinggi 130 cm DPO dan tanaman seeding setinggi 100 cm. Arah penyadapan dari arah kiri atas kekanan bawah agar pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.70 dengan bidang datar.
Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang datar dan bidang sadap atas:sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisan
sadap (PIS) dipengaruhi oleh :
Produksi dan pertumbuhan
Konsumsi Kulit
Keseimbangan produksi jangka panjang
Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½ spiral lingkar batang).
Letak bidang sadap
Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk mempercepat penyadapan dan mudah dikontrol.
4. Pemasangan Talang Sadap Dan Mangkuk Sadap
Talang sadap dipasang dibawah ujung irisan sadap bagian bawah dengan tujuan agar tidak menggangu penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik dan tidak banyak meninggalkan bekuan. Selanjutnya mangkuk sadap diletakkan diatas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.
5. Pelaksanaan Penyadapan
Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm. Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 hari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. Waktu penyadapansebaiknya dilakukan jam 5.00
Alamat:
Jl. Pasar Pisang 24
Kec.Bantarsari, Kab. Cilacap
(Belakang Stasiun Gandrungmangu)
HP:
sms...........0813.9300.2401,
wtApp.......0897.232.0655
Tidak ada komentar:
Posting Komentar