Senin, 02 September 2013

Solusi Budidaya Perikanan

CARA PEMBUATAN PAKAN IKAN SEDERHANA

         
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam proses budidaya ikan. Untuk itu diperlukan pembuatan pakan alternatif untuk meringankan ongkos produksi serta memaksimalkan keuntungan para pembudidaya ikan. Pakan alternatif dapat dibuat dari bahan hewani maupun nabati.

A.                BAHAN HEWANI

1.      TEPUNG IKAN
Bahan Baku :
Jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan 11-12 bulan, bila lebih lama dapat ditumbuhi cendawan dan bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8 %.
Cara Pembuatan :
Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.
Air perasan ditampung untuk dibuat petis/ diambil minyaknya,
Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Protein : 22,65 % ; lemak : 15,38 %; abu 26,65 % ; serat : 1,80 %; air : 10,72 %
2.      TEPUNG REBON DAN BENAWA
Bahan Baku :
Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
Cara Pembuatan :
Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;
Ampasnya  dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Udang Rebon : protein :59,4 % ; lemak : 3,6 % ; karbohidrat : 3,2 % ; air :21,6 %
Benawa   : protein  23,38 % ; lemak : 25,33% ; karbohidrat : 0,06 %; abu 11,41 % air : 5,43 %.
3.      TEPUNG KEPALA UDANG
Bahan Baku : Kepala Udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara Pembuatan :
Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;
Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
   Kandungan gizi : Protein : 53,74 % ; Lemak : 6,65 % ; Karbohidrat  : 0 %, abu 7, 72 % ;
                     Serat kasar = 14,61 % dan air 17,28 %.
4.      TEPUNG ANAK AYAM
Bahan Baku : anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur
Cara Pembuatan :
Anak- anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot, kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).
Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pustadan dan dapat langsung digunakan.
Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
 Kandungan gizi :
Protein : 61, 65 % ; lemak 27,30 % ; abu  ; 2,34 %; air : 8,80 %, juga mengandung hormone, enzim, vitamin dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.
5.      TEPUNG DARAH
Bahan Baku :  darah, limbah dari rumah pemotongan ternak
Cara Pembuatan :Darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi : Protein  : 71,45 % ; lemak 0,42% ; karbohidrat : 13,12 % ; abu : 5,45 % serat ;:7,95 %  air : 5,19%. Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.
6.      SILASE IKAN
Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan Baku : ikan rucah dan limbah pengolahan
Cara Pembuatan :
Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam formiat 3% selama 24 jam, kemudian diperas.
Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung di lapisan atas disingkirkan.
Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan ditambah asam proponoat 1 % untuk mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan dan menambah daya awet =- 3 bulan dengan pH =- 4,5.
Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk 3-4 kali sehari.
Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1 :1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.
7.      TEPUNG BEKICOT
Bahan Baku : Daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus
Cara Pembuatan :
Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15 %.
Kandungan Gizi :
 Protein : 54,29%, Lemak :4,,18 % ; Karbohidrat : 30,45 %  abu : 4,07 % ; kapur : 8,3 %
Fosfor : 20,3 % dan air 7,01 %

8.      TEPUNG CACING TANAH
Cacing dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.
Cara Pembuatan : Cacing dikeringkan lalu digiling.
Kandungan proteinnua 72 % dan mudah diserap dinding secara khusus.

B.                BAHAN NABATI

DEDAK
Bahan dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasa. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan dizi : protein : 11,35 % ; lemak : 12,15 % , karbohidrat : 28,62 % . abu 10,5%, serat kasar : 24,46 % air : 10,15 %.
TEPUNG AMPAS TAHU
Kandungan gizinya protein  23,55 %, lemak 5,4 % , karbohidrat 26,92 % abu 17,03 % serat kasar 16,53 % dan air 10,34%.

C.      BAHAN TAMBAHAN

Vitamin dan Mineral VITERNA  di padu dengan POC NASA, HORMONIK DAN TON

1.      Cara memperoleh : DI DISTRIBUTOR.AGEN NASA
Garam Dapur (NaCl)
1.      Fungsi : sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya  proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.
2.      Penggunaannya cukup 2 %
3.      Bahan Perekat
Contoh bahan perekat : agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu,dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.
Penggunaanya cukup 10 %.
 Disadur dan refisi dari Pokdakan Tolutug Mandiri Kota Kotamobagu oleh agennasacilacap.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar